/* Start Menu Vertikal*/
SITI HALWAH Kelas XI IPA 1. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Marifatuzzaman



Kamal, 26 September 2016
Tema: Hari Akhir
Ust. Yanuari Dwi Priyatno
Marifatuzzaman
            Suatu hari malaikat Jibril datang mengunjungi Nabi Muhammad dengan menjelma menjadi sesosok manusia. Pada kesempatan tersebut malaikat Jibril bertanya mengenai 4 hal, yang salah satunya adalah:

“Kabarkanlah kepadaku mengenai hari akhir”

Dengan tenang Rasulullah menjawab “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”

            Melalui penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa urusan mengenai hari akhir adalah mutlak milik Allah dan tidak dapat diketahui oleh siapapun makhluk di dunia ini, bahkan oleh utusan Allah yang paling mulia seperti Nabi Muhammad.

“Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah, “Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah.” Dan tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya. (Q.s Al-Ahzab: 63)

            Tidak ada seorangpun yang mengetahui akan datangnya hari Akhir. Namun bukan berarti kita sebagai umat muslim merasa lega akan hal tersebut, karena Rasulullah pernah menyebutkan tanda-tanda datangnya hari Kiamat yaitu melalui pengetahuan akan zaman (Marifatuzzaman).

            Sejak zaman Nabi Muhammad hingga datangnya hari Kiamat nanti, zaman akan dibagi menjadi 5 babak.

  • Babak pertama (An-Nubuwwah)
Zaman ini terhitung mulai dari masanya Nabi Muhammad diutus menjadi utusan Allah hingga masa wafatnya beliau. Pada masa ini terdapat dua bagian yaitu masa Makkiyah atau masa dimana Rasulullah berada di Makkah, dan masa Madaniyah atau masa ketika Rasulullah hijrah ke Madinah.


  • Babak kedua (Khilafatun ala Minhajin Nubuwwah)
Masa ini adalah masa dari para sahabat Rasulullah yang menggantikan kepememimpinan Rasul setelah Rasulullah wafat. Masa ini dikenal dengan nama “Masa Kehalifahan yang  Berpedoman pada MAsa Kenabian”. Para sahabat Rasul yang menggantikan kepemimpinannya sesuai dengan ajaran Islam adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Muhammad yang terpilih menjadi Khalifah umat islam pada masa itu melalui berbagai cara seperti pada masa Kehalifahan Abu bakar yang ditunjuk oleh Rasulullah, masa Kehalifahan Umar bin Khattab yang juga ditunjuk oleh Abu Bakar dan melalui pemilihan umum, masa Kehalifahan Ustman bin Affan yang berdasarkan musyawarah dan masa Kehalifahan Ali bin Abi Thalib yang terpilih berdasarkan penunjuk dari Ustman bin Affan.
  • Babak ketiga (Mulkan aadhan)
Masa ini berisi tentang masa-masa para Raja Islam saat itu yang mengisi kepemimpinan tanpa berpegang terhadap Al-Qur’an dan Hadist. Mulkan aadhan yang berarti Raja-raja yang menggigit diibaratakan mereka mendaki sebuah tebing (memimpin umat) tanpa berpegangan pada tali (yang berarti Al-Qur’an daan Hadist) sehingga mereka mendaki dengan cara menggigit tebing tersebut. Pada masa ini tampuk kepemimpinan Islam diturunkan secara bergilir kepada keturunannya (kabilah dan baninya) sendiri dan tidak diserahkan kepada umat muslim. Pada masa-masa ini secara berurutan tampuk kepemimpinan dipimpin oleh Kabilah Bani Umayyah, Kabilah Bani Abbasiyah (para keturunan paman Rasulullah) dan terakhir Kabilah Bani Turki Ustmani (para keturunan Khalifah Utsman) yang berakhir pada tahun 924 Masehi.
  • Babak keempat (Mulkan Jibriyyan)
Para ulama meyakini bahwa babak keempat adalah masa kini. Dimana para pemimpin-pemimpin masa ini adalah orang-orang yang memaksakan kehendak dan tidak mempedulikan orang lain.
  • Babak kelima (Khilafatan ala Minhajin Nubuwwah)
Pada masa ini Imam Mahdi sudah muncul dan kejayaan Islam kemabli lagi, untuk kemudian hancur dan datanglah hari Kiamat.
            Namun melalui pembagian zaman di atas, bukan berarti kita sebagai umat muslim dapat berleha-leha karena merasa bahwa batas antara masa kita dengan masa akhir begitu jauh. Rasulullah bersabda bahwa:
“Batas antara hari Kiamat dengan kehidupan manusia saat ini ibarat jarak (spasi) antara jari tengah dan jari telunjuk yang dirapatkan”.

Hadits tersebut berasal dari sabda Nabi pada masa 1400 tahun yang lalu, dimana Rasulullah mengumpamakan masa saat itu dengan hari Kiamat jaraknya hanyalah spasi di antara jari tengah dan jari telunjuk. Sedangkan masa kita saat ini?,
Wallahua’alam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar